Sebuah Penelitian di China Membuat Mesin Pintar Perawat Janin di Rahim Buatan

Jakarta - Peneliti dari Suzhou, provinsi Juangsu, China sedang mengembangkan mesin dengan sistem kecerdasan buatan (man-made intelligence/AI) yang dapat memonitor dan menjaga embrio sampai menjadi janin di luar rahim.

Pengasuh AI ini akan menjaga embrio dalam jumlah besar, yang dibesarkan di lingkungan rahim buatan, atau kultur in-vitro.

Pengembangan ini dipublikasikan di jurnal lokal China Journal of Biomedical Engineering pada Desember 2021 lalu.

Dalam penelitian ini, peneliti dari Suzhou Institute of Biomedical Design and Technology menggunakan embrio tikus sebagai objek eksperimen.

Perangkat rahim artifisial, atau perangkat kultur in-vitro buatan di sini adalah kontainer di mana embrio tikus tumbuh di barisan kubus yang diisi dengan cairan nutrisi.

Di kontainer tersebut, AI memiliki kontrol perangkat kultur, dan dapat memutuskan sendiri apa yang dibutuhkan oleh embrio tanpa instruksi peneliti.

Sebelumnya dalam penelitian serupa, peneliti harus mengobservasi dan mendokumentasikan perkembangan embrio di perangkat tersebut secara guidebook.

Teknologi AI membuat mesin dapat mendeteksi perubahan terkecil embrio, di mana kemudian akan informasi tersebut diproses untuk mengatur keluaran kondisi seperti tingkat karbon dioksida, nutrisi, dan input lingkungan yang lain

AI juga dapat memonitoring kesehatan dan pembentukan embrio. Dalam kasus embrio tikus, embrio yang terdeteksi 'rusak' oleh asesmen AI akan dikeluarkan dari mesin, dan kemudian diganti oleh peneliti dengan embrio lain.

Percobaan ini tidak dapat dilakukan kepada janin manusia karena berlawanan dengan hukum etik internasional.

Aturan yang dikenal dengan nama 14-days rule ini memperbolehkan penelitian terhadap embrio, dengan catatan embrio tersebut harus dihancurkan setelah mencapai umur 14 hari.

Batasan ini diusulkan pertama kali pada 1979 oleh Dewan Penasihat Etika Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan Amerika Serikat.

Banyak negara kemudian mengadopsi aturan ini sehingga berlaku di skala tingkat internasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penampakan Satu Planet Besar Yang Membuat Ilmuwan Takjub, Memiliki Ukuran 10x Lebih Besar Dari Jupiter

Seorang Wartawan di Afghanistan Terjebak ditengah Konflik Antara Pemerintah dan Taliban