Para Ilmuwan Mengatakan Jika Ada Lebih dari 100,000 Gunung di Dasar Laut, Hanya 0,1% Saja Yang Terdeteksi
Jakarta - Masih ingat kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Amerika Serikat (United States Navy) yang mengalami kecelakaan di Laut China Selatan pada 2 Oktober 2021. Informasi resmi yang dirilis Armada ke-7 AS pada 1 November menyebutkan, objek misterius yang ditabrak kapal selam USS Connecticut adalah gunung di dasar laut.
Tentu ini menimbulkan pertanyaan, mengapa mesin perang canggih bertenaga
nuklir bisa menabrak gunung di dasar laut. Padahal kapal selam serang
cepat kelas Seawolf ini dibekali perangkat contemporary, selain
persenjataan yang mematikan.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) saat ini
ada Lebih dari 100.000 gunung yang memenuhi dasar laut. Rata-rata gunung
laut memiliki ketinggian sekitar 3.281 kaki atau 1.000 meter.
Namun, gunung laut yang sudah dipetakan para ilmuwan kurang dari 0,1
persen. Jadi masih banyak yang belum terdeteksi. Kemungkinan ini menjadi
sebab kapal selam nuklir AS menabrak gunung laut dan menyebutnya
sebagai objek misterius.
Sebelumnya, pada 2005 kapal selam serang bertenaga nuklir lainnya, USS
San Francisco menabrak gunung bawah laut yang belum dipetakan di Guam
dengan kecepatan tertinggi 30 knot (34,5 mil per jam). Kecelakaan itu,
menurut keterangan popularmechanic melukai hampir 137 orang awak dan
menewaskan satu orang.
NOAA menjelaskan, gunung laut atau gunung bawah laut, adalah sisa-sisa
gunung berapi bawah laut yang sudah punah. Mayoritas gunung bawah laut
berbentuk kerucut, tetapi beberapa - dikenal sebagai guyots - memiliki
puncak datar yang besar.
Gunung laut adalah hotspot biologis bagi kehidupan laut karena sisi
curamnya mendorong naiknya nutrisi (sumber makanan) dari laut dalam dan
menjadi tempat bagi sejumlah organisme sessile, seperti karang dan
spons.
Komentar
Posting Komentar