Postingan

Sebuah Penelitian di China Membuat Mesin Pintar Perawat Janin di Rahim Buatan

Jakarta -  Peneliti dari Suzhou, provinsi Juangsu, China sedang mengembangkan mesin dengan sistem kecerdasan buatan (man-made intelligence/AI) yang dapat memonitor dan menjaga embrio sampai menjadi janin di luar rahim. Pengasuh AI ini akan menjaga embrio dalam jumlah besar, yang dibesarkan di lingkungan rahim buatan, atau kultur in-vitro . Pengembangan ini dipublikasikan di jurnal lokal China Journal of Biomedical Engineering pada Desember 2021 lalu. Dalam penelitian ini, peneliti dari Suzhou Institute of Biomedical Design and Technology menggunakan embrio tikus sebagai objek eksperimen. Perangkat rahim artifisial, atau perangkat kultur in-vitro buatan di sini adalah kontainer di mana embrio tikus tumbuh di barisan kubus yang diisi dengan cairan nutrisi. Di kontainer tersebut, AI memiliki kontrol perangkat kultur, dan dapat memutuskan sendiri apa yang dibutuhkan oleh embrio tanpa instruksi peneliti. Sebelumnya dalam penelitian serupa, peneliti harus mengobservasi dan mendokumentasikan

Teleskop Luar Angkasa Hubble Pecahkan Rekor Berada di Luar Angkasa Selama 31,7 Tahun Atau 1 Milliar Detik

Jakarta - Teleskop Luar Angkasa Hubble kembali menunjukkan pencapaian pentingnya selama bertugas 31 tahun di orbit Bumi. Observatorium ini diluncurkan pada 24 April 1990 di atas pesawat ulang alik Discovery. Teleskop memulai misinya untuk menyelidiki alam semesta yang luas, galaksi jauh, supernova, nebula, dan world ekstrasurya. Dan pada 1 Januari 2022, Hubble secara resmi telah memecahkan rekornya, yakni berada di luar angkasa selama satu miliar detik atau sekitar 31,7 tahun. "Selama lebih dari tiga dekade, Hubble telah memberi kami penemuan ilmiah inovatif dan gambar ikonik luar angkasa,"ungkap perwakilan NASA dalam sebuah pernyataan. Mengutip Live Science, Kamis (13/1/2022) Teleskop Luar Angkasa Hubble adalah misi bersama NASA dan Badan Antariksa Eropa. Dalam kurun 1993 hingga 2009, astronot mengunjungi Hubble lima kali dalam misi perbaikan untuk meningkatkan, serta mengganti sistem pada teleskop, seperti baterai, dan instrumen sains lainnya. Berada di atas

Ramalan Nostradamus Bahwa Bumi Akan Dihantam Asteroid Raksasa Pada Tahun 2022

Jakarta - Filsuf Prancis Nostradamus yang meninggal pada 1555 memprediksi bahwa bumi akan kiamat pada tahun 2022 akibat hantaman asteroid raksasa. Ramalan yang dibuat lebih dari 450 tahun lalu itu tercantum dalam sebuah buku berjudul Les Prophéties. Dikutip dari halaman Express, Selasa (28/12/2021), prediksi pertama yang dia buat untuk tahun 2022 tampaknya menunjukkan bahwa asteroid bisa menabrak bumi. Namun, beberapa orang mencatat bahwa dia sering membuat prediksi seperti ini yang akhirnya salah sehingga orang tidak pernah terlalu yakin. Nostradamus juga mengatakan: "api apakah saya melihat bahwa dari langit akan jatuh", yang bisa menjadi referensi untuk bencana iklim, seperti kebakaran hutan yang mematikan. Lebih lanjut, Nostradamus memprediksi bahwa kenaikan harga barang akan menyebabkan kelaparan besar di seluruh dunia. Nostradamus berkata: "Tidak ada kepala biara, biarawan, tidak ada pemula untuk belajar. Madu akan jauh lebih mahal daripada lilin.&q

Pesawat Parker Solar Probe Milik NASA Berhasil Catat Sejarah Menyentuh Matahari

Jakarta - Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe milik NASA akhirnya berhasil menyentuh matahari Para peneliti menyebutkan, bahwa ini adalah pertama kalinya pesawat ruang angkasa "menyentuh" atmosfer bagian atas matahari atau korona matahari untuk mengambil sampel partikel dan medan magnetnya. "Parker Solar Probe 'menyentuh matahari' adalah momen yang berarti bagi ilmu surya dan prestasi yang benar-benar luar biasa,"ujar administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, seperti dilansir dari CNN, Selasa (14/12/2021). Menurutnya, catatan sejarah ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang evolusi matahari dan dampaknya terhadap Tata Surya, tetapi semua yang dipelajari tentang bintang kita sendiri juga mengajarkan lebih banyak tentang bintang-bintang di alam semesta lainnya. Keberhasilan Parker Solar Probe disebutkan peneliti sebenarnya sudah terjadi pada bulan April lalu, tetapi mereka baru mengumum

Penampakan Satu Planet Besar Yang Membuat Ilmuwan Takjub, Memiliki Ukuran 10x Lebih Besar Dari Jupiter

Jakarta - Penampakan satu planet raksasa yang mengorbit pada sepasang bintang yang panas membuat para astronom takjub. Planet yang diberi nama "b Centauri (AB) b" atau "b Centauri b," berukuran 10 kali lebih besar dari Jupiter ditemukan mengorbit pada sepasang bintang raksasa. Planet b Centauri (ABDOMINAL MUSCLE) b yang baru ditemukan adalah sebuah planet ekstrasurya, sebuah planet yang terletak di luar tata surya kita. Planet ini berukuran 10 kali lebih besar dari Jupiter, menjadikannya salah satu world paling masif yang pernah ditemukan. (Baca juga; Astronom Temukan Planet Ekstrasurya Terpanas Kedua, Mengorbit hanya 16 Jam ) Penemuan earth ini pernah diungkap pada bulan Juli dan secara resmi diterbitkan di Nature pada Rabu 8 Desember 2021. Penemuan ini membuat takjub para astronom karena planet besar ini mengorbit pada sepasang bintang yang panas berukuran 3 kali lebih besar dari Matahari. "Sampai sekarang, tidak ada planet yang terlihat di se

Badan Antariksa Eropa (ESA) Luncurkan Satelit Galileo di Roket Peluncur Soyuz

Jakarta - Badan Antariksa Eropa atau European Room Company (ESA) segera meluncurkan satelit Galileo dari pelabuhan antariksa ESA di Guyana Prancis. Dua hari sebelum peluncuran, pada 2 Desember 2021, satelit Galileo sudah diposisikan di roket peluncur Soyuz dengan aman. Dikutip dari laman bailey-universe, satelit Galeileo 27-28 berasal dari generasi berkinerja tinggi, yang membawa banyak manfaat. Kedua satelit ini adalah satelit pertama dalam set terakhir, yaitu "Lot 3". Ada sekitar 12 satelit dengan tipe yang sama, Galileo Generasi Pertama pada "Lot 3" atau barch terakhir. Jadi, setelah peluncuran dua satelit ini, sebanyak 10 satelit lainnya menyusul. Ke-12 satelit tersebut dibangun OHB SE di Bremen, Jerman. Pemerintah Inggris dengan bantuan Surrey Satellite Technology Ltd di Guildford, memfungsikan satelit ini untuk berkontribusi pada navigasi, pencarian dan penyelamatan satelit. Perjalanan Satelit Galileo menuju pelabuhan antariksa ESA di Guyana

Mengetahui Beberapa Fakta Galaksi Bima Sakti, Dikenal Dengan Nama Milky Way

Jakarta - Galaksi yang terkenal dengan sebutan milky way adalah Galaksi Bima Sakti Ini merupakan tempat yang sangat besar dan menakjubkan. Berdiameter sekitar 120.000 hingga 180.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti adalah rumah bagi Planet Bumi. Tata surya berada sekitar 27.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, di tepi bagian dalam salah satu konsentrasi partikel gas dan debu yang berbentuk spiral. Fakta-fakta Galaksi Bima Sakti Dilansir dari World Today, berikut adalah Beberapa fakta Galaksi Bima Sakti yang mengesankan dan menakjubkan. Berbentuk melengkung Dengan diameter yang sangat besar, Galaksi Bima Sakti memiliki tonjolan pusat yang diameternya mencapai 12.000 tahun cahaya. Faktanya, Galaksi Bima Sakti berbentuk melengkung. Oleh para astronom, bentuknya yang bengkok dikaitkan dengan dua galaksi tetangga, yakni Magellan Besar dan Kecil. Dua galaksi kerdil ini diyakini telah menarik materi gelap di Bima Sakti. Tarikan tersebut menciptakan semacam frekuensi osilasi y